www.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.ws

Sudah Saatnya Guru “Nge-Blog”

JAKARTA – Kalau belajar bisa dilakukan di mana saja, itu artinya mengajar bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Teknologi internet memungkinkan hal itu terjadi.

Setidaknya itu terungkap dalam Seminar Nasional “Pembuatan blog Pendidikan, Menumbuhkan Budaya Guru Menulis di Internet” dan Pelantikan Pengurus Klub Guru Indonesia (KGI) Jakarta, Rabu (27/5) siang.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan setiap orang, tidak terkecuali pelajar sekolah, mengakses informasi dengan sangat mudah dan cepat. Hanya dengan memasukkkan beberapa kata sandi dan menekan tombol “enter”, semua informasi yang dibutuhkan sudah tertera di layar komputer.
Kebebasan dan kemudahan akses informasi itu bukannya tanpa ekses. Pesan yang diterima pelajar melalui internet sering kali merupakan informasi negatif yang merusak perkembangan dan pergaulannya. Sebut saja di antara informasi buruk itu adalah gambar porno yang nyata-nyata berdampak negatif.
Apa pun usaha yang dilakukan untuk membendung kemauan tekonologi ini tampaknya akan sia-sia saja. Upaya yang dapat diusahakan adalah mengikuti arus teknologi tanpa harus terseret imbas negatif.
Masalahnya, seperti dituturkan seorang blogger Agus Sampurno, profesi guru di masa sekarang bagai terkungkung perubahan-perubahan yang terjadi di sekelilingnya. Guru masih saja berkutat pada metode mengajar dan pembelajaran yang konvensional.
Guru sebagai orang dewasa yang mengadakan proses belajar dan mengajar di kelas, terkadang ragu mempelajari teknologi informasi. Insan pendidikan ini tidak cepat akrab dengan teknologi informasi dan komunikasi.
Namun, guru Sekolah Global Jaya ini menuturkan, teknologi tidak bisa tidak diperlukan oleh tenaga pendidik, pengajar, dan pembelajar. “Tidak mungkin bagi kita mengabaikan atau menunda menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran dan kehidupan kita sebagai profesional yang mengajar di kelas, sementara dunia terus bergerak memanfaatkan kemudahan yang ditawarkan teknologi,” ujar Agus pada rekan-rekan seprofesinya.
Ironisnya, kaum guru menilai teknologi adalah pengganggu konsentrasi anak dalam mendalami pelajaran. Menurut Agus, lebih baik bagi guru untuk membuat kerja sama dan bersinergi menjadi pengguna aktif teknologi. Hal itu menurutnya akan memudahkan guru mengambil hati siswanya tanpa harus melarang ini dan itu.
Dibutuhkan guru yang bertekad terus belajar untuk menjadi pengguna aktif teknologi dan menjadikan siswanya sebagai sumber pengetahuan. “Guru harus bersikap fleksibel, cepat beradaptasi, tidak takut gagal, mau mengambil risiko, dan tidak enggan belajar, bahkan dari siswanya,” tutur Agus.
Menurutnya, guru dapat memanfaatkan teknologi untuk membagikan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya melalui blog. Ada beberapa keuntungan yang didapat dengan menulis di blog, di antaranya adalah adanya umpan balik dan terbukanya jaringan dengan pendidik lain. Blog juga memungkinkan guru melakukan dialog profesional demi improvisasi pembelajaran yang dilakukan dan diberikan guru.
Masalahnya, menulis belum menjadi budaya di kalangan guru. Guru hanya mempelajari materi ajar sesuai kurikulum yang berlaku dan membagikannya lagi kepada siswa-siswanya pada pertemuan di kelas

About this entry

Posting Komentar

 

About me | Author Contact | Powered By Blogspot | © Copyright  2008